Laman

Jumat, 27 Januari 2012

Karena takdir Allah SWT… Aku seperti ini…

Aku teringat kata ibu, "Fina, karena kamu sekolah di SMPN 13 Madiun, ibarat mau mengambil bintang haruslah bekerja keras. Kamu harus bisa mengambil bintang itu tanpa tongkat and naik kursi atau meja."
Ibarat peribahasa Berakit-rakit ke hulu.. Berenang-renang ketepian
Oke, aku lakukan itu. Tetapi aku gagal karena aku gak bisa diterima di SMA Negeri di Madiun. Sebenarnya aku iri dengan temanku yang diterima di SMA Negeri tapi……. Yah mungkin takdirku. Mungkin Allah menyuruhku HARUS LEBIH BEKERJA KERAS LAGI untuk bisa mencapai cita-citaku. Yah, Universitas Brawijaya. Tapi akau belum tahu mau masuk jurusan apa.

Di kelas satu ada pelajaran BK yang mana disuruh menulis mau melanjutkan kemana. Aku menulis UB-UNM. Pokoknya aku mau kuliah di Malang (titik!). Entah mengapa aku juga tidak tahu. Mungkin terinspirasi dari orang tuaku. Aku ingin seperti orang tuaku. Kalau beliau S1, aku harus bisa minimal S2! Itu prinsipku yang pertama. Yang kedua, Kalau orang tuaku diterima di UB jurusan IPS (FIA), aku harus bisa diterima di UB jurusan IPA (unidentification.).
Dalam proses belajar di MAN 2 Madiun, aku merasakan kalau aku tak bisa menjadi orang yang pandai disekitar teman sekelas. Aku merasa paling bodoh di kelas. Mengapa ya? Apa karena aku salah masuk kelas? Apa karena aku ini nekat masuk program khusus anak pinter padahal aku gak pinter? Yah mungkin Allah menakdirkanku dikelilingi orang-orang hebat supaya aku terlihat hebat pula.
Oke setahun sudah bersama mereka. Alhamdulillah aku tidak tereliminasi. Aku lihat nilai rapotku, "Ya Allah, ini nilaiku apa standartnya nilai di sekolah ini? Kok hampir sama? Misalnya nilai standart 75, nilaiku 76." Aku sedih melihat raportku. Aku lihat punya temanku, Subhanallah nilainya bagus. 80, 85, 95 bahkan 100 ada. Aku berpikir sejenak, apakah aku bisa kuliah di UB? Apakah aku bisa lulus tahun 2011 lalu kuliah di tahun 2011?
Jalur SNMPTN Undangan dibuka…
Aku ingat temanku nge-Print data universitas se-Indonesia. Lengkap dari Sabang-Merauke. Yang aku lihat pertama ya UB :D hehe. Gak tau kenapa aku pengen banget kuliah disitu. Tapi aku sengaja tidak memberitahukan ke temanku soal universitas mana yang aku pilih. Kalau aku bilang nanti jawabannya ya itu (UB kan larang, kudu pinter, ngene lah ngono lah).
Aku pikir-pikir dengan matang dan dengan persetujuan orang tua, aku jalur undangan memilih UB (Agroekoteknologi-Keperawatan-Ilmu Gizi) sebagai Universitas pertama dan disusul UM (Bahasa Inggris-Fisika-Biologi).
Oke ternyata UB pendaftaran lewat online. Aku ingat saat itu aku menghabiskan 30kertas lebih buat nge-print karena printerku eror. Aku harus sabar menghadapi benda mati ini. Dan setelah selesai, ternyata temanku meninggalkanku dalam pengiriman berkas. (mengirim sendiri karena dari pihak sekolah tidak memberikan informasi hal tersebut.) Jadilah aku mengirim sendiri.
Tak lama kemudian guru BK memanggilku bersama teman sekelasku yang mendaftar di UB. Dimarahi karena mengirim sendiri. Dan karena aku punya cadangan berkas lagi, langsung deh aku berikan kepada guru BK. Temanku yang meninggalkan aku saat pengiriman, dia nge-print lagi. Haha.
!@#$%^&*&^%$#@!
Detik-detik UN…….
UN… Adalah peristiwa dimana kita harus menguji diri kita yang telah menuntut ilmu selama di SMA/MA/SMK. Aku sedih lagi. Ya Allah, aku belum siap menempuh ini. Aku melihat temanku asyik dating ke tempat les lalu belajar. Mereka banyak mendapatkan ilmu. Sementara aku? Ibuku berkata kalau aku harus rajin dan aktif di sekolah. Ibu berkata kalau ekonomi keluargaku pas-pasan. Lalu aku tak segan-segan selalu bertanya pada guru apasaja yang tidak aku bisa. Terutama Kimia. Terima kasih Ibu Sukarni sudah sabar mengajar Fina. Maaf kalau selalu bertanya. :)
UN soalnya menarik. Ada 5 kode soal. Aku ingat waktu UN Matematika agak pusing and perut sakit gitu dan Alhamdulillah berkat pusing itu nilai matematikaku malah tertinggi. :D Dan tahukah kalian, nilai rata-rataku 8,4. Katanya danem SMA gak kepakek ya? Jadi kalau sudah LULUS, bisa ikut SNMPTN tulis…
Setelah UN pastinya Senang tapi juga sedih karena SNMPTN adalah ujian terberat untukku. Dimana aku harus melanjutkan belajar. Dan aku berpikir haruslah melepaskan impianku. Yah, nanti waktu SNMPTN tulis, aku tak akan menuliskan UB sebagai Universitasku. Aku akan menggantinya dengan UIN Malang. Semua setuju aku kuliah di UIN. Mungkin pantes ya anak Madrasah terus kuliah di UIN. Islami banget dah. Hmm, sebenarnya aku menangis tapi yah demi masa depan. Toh orang sukses itu bukan dilihat dari lulusan mana tapi cara kerja dia atau keaktifan dia.
Okelah aku tanya-tanya soal UIN. Aku mencoba memantapkan hatiku. Bismillah… Aku kuliah atas ijin Allah. Semoga Allah memberiku yang terbaik nantinya.
Ternyata rencanaku SNMPTN tulis GAGAL karena Alhamdulillah aku diterima di universitas yang aku impikan.. Thanks Allah :*

 
#Kesimpulan : Mantapkan hatimu, tuliskan dengan jelas keinginanmu akan meneruskan kemana lalu berdo'a lah karena semua itu atas ijin Allah.
Terima kasih sudah membaca. Semoga bermanfaat :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thanks 4 reading my posting. . .